Kamis, 12 Maret 2020

Sebuah Kisah Tentang Si Anak Singkong Chairul Tanjung

Pada tahun 2010 Forbes melaunching daftar orang paling kaya didunia serta Forbes memasukkan nama Chairul Tanjung juga sebagai salah satu orang paling kaya asal Indonesia, pada tahun 2015 Forbes kembali memasukkan namanya di peringkat 4 orang paling kaya di Indonesia dengan nilai kekayaan sebesar 4,3 miliar dolar AS.

Hal tersebut didapatkan melalui tiga usaha inti yakni Keuangan, Property serta Multimedia. Kemudian beridirilah Beberapa Group ynag populer itu, Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Beberapa Inti Holindo juga sebagai father holding company yang membawahi sebagian sub holding yaitu Beberapa Inti Propertindo (property), Beberapa Global Investindo (usaha keuangan), serta Inti Investindo (media serta investasi), beberapa group sendiri mempunyai beberapa perusahaan di beberapa bagian.

Dalam bagian property Beberapa Group mempunyai Bandung Supermall yang menggunakan dana sampai Rp 99 miliar, Bandung Supermal yaitu Central Business District di Bandung yang mulai digunakan pada tahun 1999. Sementara di bagian Investasi, pada tahun 2010 Beberapa Group lewat perusahaannya Trans Corp membeli 40% saham Carrefour, MoU pembelian saham ini di tandatangani di Perancis tanggal 12 Maret 2010.

Chairul Tanjng merupakan pengusaha sukses asal Indonesia. Ia lahir di Jakarta, 54 tahun yang lalu atau tepatnya pada tanggal 16 Juni 1962. Konglomerasi bisnisnya yang tergabung dalam CT Corp terdiri dari beberapa anak perusahaan di antaranya Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.


Chairul Tanjung lahir dari suatu keluarga berada, ayahnya seorang wartawan surat berita kecil pada masa orde lama, A.G Tanjung. Ketika orde baru terbentuk, usaha ayahnya harus ditutup lantaran tulisannya banyak berseberangan dengan cara politik waktu itu dengan penguasa, hal semacam ini membuat orang tuanya harus jual rumah serta berpindah tempat di kamar losmen yang sempit.

Kedua orangtuanya sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya termasuk juga Chairul Tanjung. Orang tuanya mempunyai prinsip supaya dapat keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang perlu ditempuh, itulah mengapa dengan semua daya serta usaha orangtua Chairul Tanjung senantiasa berupaya untuk terus menyekolahkan anak-anaknya, tidak kecuali Chairul Tanjung. Ibu Halimah, ibu kandung Chairul Tanjung menyatakan harus jual kain batik halusnya untuk membiayai Chairul Tanjung masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Chairul Tanjung menyelesaikan pendidikannya di SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, kemudian dia meneruskan pendidikan nya di Kampus Indonesia. Sepanjang kuliah Chairul Tanjung di kenal juga sebagai mahasiswa yang teladan, hal semacam ini dapat dibuktikan dari penghargaan yang dia dapatkan pada tahun 1984-1985 juga sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional.

Latar belakang pendidikannya dulu benar-benar  sangat jauh berbeda dengan kesuksesannya saat ini sebagai salah satu konglomerat Indonesia. Bagaimana tidak, ia dulu pernah berkuliah di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Insting bisnis Chairul Tanjung dimulai saat ia masih duduk di bangku kuliah. Untuk membiayai kuliahnya  ia sempat membuka usaha fotokopi di Universitas Indonesia, dia sempat juga berjualan kaos serta buku kuliah stensil, di luar itu ia juga sempat membangun suatu toko peralatan kedokteran serta laboratorium, tetapi usahanya belum sukses. Saat lulus kuliah dia bersama dengan sebagian rekannya membangun PT. Pariarti Shindutama pada tahun 1987 dengan modal awal Rp. 150 juta yang dia dapatkan dari Bank Exim, saat itu PT Pariarti yang bergerak dalam bagian produksi sepatu anak-anak ekspor dapat memperoleh pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia tetapi lantaran ada ketidaksamaan pandangan dalam soal ekspansi usaha membuat perusahaan ini harus bubar serta Chairul Tanjung pilih untuk keluar serta memilih untuk bikin perusahaan sendiri.
Dalam usaha, Chairul Tanjung menyebutkan bahwa generasi muda usaha sudah semestinya sabar, serta ingin menapaki tangga usaha satu persatu. Menurut dia, membangun suatu usaha tak seperti membalikkan telapak tangan. Diperlukan suatu kesabaran, serta tidak pernah menyerah. Jangan sempat banyak yang mengambil jalan pintas (instant), lantaran dalam dunia usaha kesabaran yaitu salah satu kunci paling penting dalam mengambil hati pasar. Bangun integritas yaitu sangat penting bagi Chairul Tanjung.
Pesan Moral :
Sejak kecil Chairul Tanjung sudah terbiasa dengan kewirausahaan mulai dari bejualan es mambo saat di SD, Untuk membiayai kuliahnya ia sempat membuka usaha fotokopi di Universitas Indonesia, dia sempat juga berjualan kaos serta buku kuliah stensil, di luar itu ia juga sempat membangun suatu toko peralatan kedokteran serta laboratorium, tetapi usahanya belum sukses. Saat lulus kuliah dia bersama dengan sebagian rekannya membangun PT. Pariarti Shindutama pada tahun 1987 walaupun akhirnya ia memilih untuk keluar. Hal tersebutlah yang membuat insting kewirausahaan Chairul Tanjung terasah sejak kecil.
Serta Chairul Tanjung yang sangat menjaga kepercayaan orang lain, serta membangun relasi yang baik dengan orang lain. Bukan hanya itu saja, sifat pantang menyerah yang sudah tertanam  sejak kecil membuat dirinya tidak takut untuk memulai bisnis walaupun sebelumnya telah gagal berulang kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar